Banyak keluhan guru bahasa / sastra
Kita sering menakut-nakuti dan memararahi terlebih dahulu kepada anak bahkan dengan sedikit ancaman kalau kita memulai sesuatu yang kita anggap sulit seperti menulis puisi untuk menutup-nutupi kekurangan kita. Hal ini tentu sudah lumrah untuk menutupi kelemahan kita. Kita tidak bisa menjawab pertanyaan anak sering juga marah-marah agar anak tidak berkutik. Kalau ini sering terjadi kita sudah menyakiti diri sendiri. Zaman sekarang jarang anak yang pintar/terampil, akan hormat kepada gurunya kalau mereka sering dimarahi di luar batas. Ingatlah kalau kita marah kepadanya, dia pun marah kepada kita. Anak pun banyak tahu kelemahan kita ini. Kalau ada waktu cobalah bertanya kepada anak. Idialnya pertanyaan kita kepada anak dalam hal ini "Apa kesulitan Kalian"?
Marilah kita cari cara jalan pemecahannya. Untuk memulai menulis puisi tidaklah terlalu sulit bagi anak kalau kita selaku pendamping/guru mau sedikit berusaha. Jika sekolah kita kebetulan lokasinya dekat pantai, kita bisa melihat pemandangan yang indah tentu merupakan rahmat bagi kita dalam memanfaatkan sebagai inspirasi dalam menulis puisi. Jika sekolah mempunyai program karya wisata, kemah di akhir catur wulan kita manfatkan situasi itu untuk belajar menulis puisi. Contoh nyatanya adalah ketika kelompok pecinta alam menelusuri gunung(mendaki) atau menelusuri pantai/sungai, bersamaan dengan kegiatan ini siswa pecinta sastra kita ajak menulis puisi. Kalau menulis puisi hanya di kelas tentang pemandangan alam memang menyulitkan. Kegiatan ini memang hanya bisa dilakukan sekali setahun. Di sisi lain, umumnya orang tua mengeluh dengan kegiatan ini karena dianggap hanya mengabiskan uang. Kalau memungkinkan sebulan sekali anak karya wisata secara terpadu untuk berbagai kegiatan adalah sangat baik. Di negara yang sudah maju(kebetulan penulis pernah melihat di
Cara lain yang agak mudah dilakukan adalah dengan menggunakan postcard bergambar seperti gambar pemandangan alam, gambar aktivvitas manusia atau gambar yang lainnya. Dengan menggunakan media ini, anak merasa lebih mudah menuangkan idenya sebab mata mereka(anak) telah dapat melihat sesuatu yang konkret dalam gambar, tinggal anak memilih dan mengolah kata untuk dijadikan puisi. Cara ini tentu sangat layak dimulai dari jenjang pendidikan pada tingkat dasar. Cara memperoleh media ini sangat gampang. Pada sistem pendidikan seperti sekarang ini yaitu murid umumnya belajar di dalam kelas, penggunaan berupa gambar hasilnya pasti lebih baik, apalagi anak yang tinggal di
0 komentar:
Posting Komentar